POLUSI AIR

  • Parmeter Kualitas Air

Parameter kualitas air adalah parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat kualitas air untuk mengetahui kualitas air ini bisa dilakukan dengan melakukan pengujian, baik berupa pengujian biologi, fisika maupun pengujian kualitas air. Beberapa indikator atau parameter yang digunakan itu antara lain sebagai berikut :
ΓΌ Tingkat Keasaman (pH)
Dilihat dari segi kimianya bahwaa pH atau tingkat keasaman air akan menentukan apakah air tersebut memiliki kualitas yang baik atau tidak. Tingkat keasaman di dalam air akan sangat mempengaruhi tingkat kesuburan wilayah perairan tersebut. Perairan dengan tingkat keasaman tinggi maka produktivitasnya rendah, begitu pun sebaliknya pada kondisi basa. Sehingga, yang paling baik adalah perairan dengan tingkat keasaman yang normal.
ΓΌ Suhu
Suhu merupakan parameter kualitas air yang dapat mempengaruhi perkembangan organisme di dalamnya. Suhu di suatu wilayah perairan bisa dipengaruhi oleh berbagai factor,  misalnya musim, ketinggian wilayah perairan dari permukaan laut, kedalaman air bahkan aliran airnya. Suhu air yang paling ideal bagi pertumbuhan organisme di dalamnya adalah perairan dengan perbedaan suhu yang tidak begitu signifikan antara di siang maupun malam hari.
ΓΌ Kecerahan
Kecerahan adalah parameter fisika dalam kualitas air. Tingkat kecerahan air akan sangat berpengaruh pada fotosisntesis dari organisme penghuni wilayah perairan tersebut. Apalagi jika perairan tersebut hendak digunakan sebagai lokasi budidaya ikan atau organisme pangan lain, maka tingkat kecerahan adalah faktor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan di dalamnya. Air yang baik untuk lingkungan hidup hendaknya tidak terlalu cerah maupun terlalu keruh.
ΓΌ Organisme Penghuni wilayah perairan
Parameter kualitas air juga bisa dilihat dari unsur biologis. Misalnya adanya keragaman jenis plankton di dalam wilayah perairan tersebut atau jenis ikan yang bisa hidup  di wilayah perairan tersebut. Jika di satu wilayah perairan terdapat jenis ikan tertentu dalam jumlah banyak, maka hal tersebut bisa mengindikasikan kualitas airnya. Begitu juga sebaliknya, jika tidak banyak ikan yang hidup di wilayah perairan tersebut, maka kualitas airnya tidak bisa dibilang bagus.

  • Polutan-polutan yang dapat menurunkan kualitas air

Polutan adalah benda asing yang masuk ke dalam suatu lingkungan wilayah perairan dan menurunkan kualitas air di wilayah perairan tersebut.
a.    Oxygen Demanding Wastes
Merupakan limbah rumah tangga, kotoran hewan, dan beberapa limbah industry
b.   Diseases Causing Agents
Berdasarkan fungi, berdasarkan bakteri, dan virus
c.    Inorganic Chemicals And Minerals
Berdasarkan asam, garam, dan logam beracun
d.   Organic Chemicals
Berdasarkan pestisida, plastik, deterjen, limbah industri dan minyak
e.    Plant Nutrients
berdasarkan nitrat dan fosfat
f.     Sediments
tanah, lumpur dan benda padat yang dibawa erosi
g.    radioactive substances dan heat
Berasal dan industri dan air pendingin dari instalasi pembangkit listrik.

  •  Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi air

Berikut ini adalah upaya untuk mengurangi polusi air :
a.    Menciptakan jalur hijau untuk mempertahankan area resapan air
Melakukan upaya untuk mempertahankan area resapan air tanah dengan melakukan penghijauan atau reboisasi sehingga, akan tercipta jalur hijau yang nantinya bermanfaat menjaga pola resapan air. Akhirnya, resiko bencana seperti banjir bisa dihindari.
b.   Mengelola penggunaan detergen dengan baik
Detergen merupakan salah satu produk yang mengandung banyak zat kimia yang sulit terurai sehingga beresiko menyebabkan pencemaran air. Dalam menggunakan detergen untuk mencuci pakaian, ada baiknya mengelola penggunaannya dengan baik. Selain itu, pilih detergen yang sisa zat kimianya bisa terurai dengan baik alias ramah lingkungan.
c.    Mengolah dan membuang limbah rumah tangga dengan tepat
Seperti menghindari membuang sampah rumah tangga ke sungai atau danau karena hal tersebut bisa mengganggu keberlangsungan ekosistem di lingkungan itu sendiri. Selain itu, kelola sampah dengan baik, misalnya memisahkan sampah organik dan anorganik.
d.    Mengganti bahan kimia pemberantas hama dengan memanfaatkan musuh alami dan parasitoid
Produk kimia pemberantas hama seperti insektisida dan sejenisnya bisa diganti dengan menggunakan cara alternatif lainnya. Cara alternatif yang dimaksud adalah dengan menggunakan musuh alami dan parasitoid. Dengan salah satu upaya penanggulangan pencemaran air ini, lingkungan menjadi lebih aman dan tidak meninggalkan dampak buruk bagi kesehatan. 
e.    Mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik dan kompos
Cara mencegah dan mengatasi masalah pencemaran air adalah dengan membatasi penggunaan pupuk kimia. Pupuk kimia merupakan salah satu produk yang memiliki kandungan nitrat dan fosfat tinggi. Jika digunakan secara berlebihan, zat tersebut bisa memicu pencemaran air. Sebaliknya, menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos akan tetap memberikan efek kesuburan tanah tanpa menciptakan resiko pencemaran air.
f.     Mengolah limbah cair dari industri atau pabrik
Pabrik atau industri merupakan salah satu sumber penyebab pencemaran air. Maka, mengelola limbah cair yang dialirkan ke sungai atau lainnya adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Maka masyaraktat maupun pihak pabrik bisa menetralkan, mengendapkan, atau menyaring limbah tersebut sebelum dialirkan ke sungai, danau, atau bahkan laut.
g.    Membuat penampungan limbah (septic tank)
Baik rumah tangga maupun perkantoran harus memiliki bak penampungan limbah alias septic tank yang memadai. Dengan begitu, masalah pencemaran air oleh limbah buangan setiap harinya bisa teratasi. Selain itu, penanggulangan pencemaran air dengan septic tank atau bak penampungan limbah ini perlu diterapkan untuk area khusus seperti rumah sakit dan kawasan peternakan.
h.   Menangkap ikan dengan cara alami
Seseorang yang lebih mengutamakan hasil instan dalam mencari ikan akan memanfaatkan bahan peledak untuk mendapatkan banyak hasil tangkapan. Namun, hal ini bukanlah cara yang tepat karena bahan peledak mengandung berbagai zat kimia berbahaya yang bisa tertinggal di air dan memicu pencemaran air. Masyarakat bisa berkontribusi dalam upaya penanggulangan polusi air dengan menggunakan cara alami dalam menangkap ikan. Cara alami yang dimaksud bisa menggunakan jala atau pancing. Dengan begitu, regenerasi ikan dalam berlanjut dengan baik.
i.      Membuat perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
AMDAL merupakan upaya yang wajib dipertimbangkan ketika melakukan pembangunan berskala besar seperti pembangunan kawasan industri. Dengan mendapatkan analisis dampak lingkungan dari pembangunan industri tersebut, pihak yang membangun industri terkait dapat melakukan penerapkan sebagai upaya penanggulangan yang tepat agar tidak terjadi pencemaran air.
j.     Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar
Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut tercemar, karena jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.
k.   Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut
Bagi masyarakat pengguna transportasi lautan hendaknya diberikan penyuluhan agar memastikan kendaraan mereka tidak bocor agar tidak mencemari air laut.
l.      Peraturan yang tegas kepada pengusaha minyak
Peraturan tersebut dibuat agar tidak membuat kilang minyak dekat pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah didirikan sejauh mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka binatang-binatang laut akan terganggu ekosistemnya.
m. Pemerintah hendaknya membuat pweraturan yang tegas untuk pembuangan limbah beracun
Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir berulang kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan limbah yang mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha. Maka jika Anda akan mendirikan sebuah industri, buatlah industri yang ramah lingkungan.
Selain lebih murah, Anda pun tidak akan dibenci oleh masyarakat dan lembaga-lembaga pencinta lingkungan.

Komentar

Postingan Populer